Kamis, 31 Agustus 2017

Simpang Lima Gumul



Sewaktu sore hari aku bersama kakak ku main di Simpang Lima Gumul. Siapa sih yang gak tau Simpang LIma Gumul. Pastinya tau dong ya gaes, hehe.. di Simpang Lima, aku tidak lupa befoto di tengah jalan depan Monumen Simpang Lima Gumul. Setelah selesai berfoto-foto dari depan aku bersama kakak ku menuju samping dari monumen Simpang Lima Gumul.

Setelah selesai berfoto-foto dari samping Monumen Simpang Lima Gumul, aku beserta kakak ku melanjutkan jalan sampai di Taman dekat Pasar Tugu di Simpang Lima.

a

Selesainya berfoto-foto di Taman dekat Pasar Tugu, aku bersama kakak ku melanjutkan berfoto-foto di Taman Hijau. Siapa sih yang ngga tau Taman Hijau? Pastinya tau dong gaes, ynag baru itu lo, yang bagus buat foto-foto. Aku bersama kakak ku menuju tempat yang tinggi untuk berfoto, tapi syang gaes alu tidak tau namanya, sorri yaaa, heehehe....




Ohya gaes dulu itu,
Pembangunan monumen Simpang Lima Gumul sendiri diawali pada tahun 2003. Penggagas dari pembangunan monumen simpang lima Gumul sendiri adalah Bupati Kediri, Bapak Sutrisno. Monumen simpang lima gumul ini tepatnya berada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem,kediri. Ada yang bilang monumen simpang lima gumul ini terinspirasi dari “Jongko Joyoboyo” Raja Kediri abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri.
Siapa yang tak kenal dengan Monumen Arc de Triomphe yang ada di Paris? Landmark kota Paris selain Menara Eiffelini. Pastinya tau dong gaes..
Meskipun kedua monumen tersebut tampak mirip, namun filosofi nya berbeda antara satu dengan yang lain.

Jika Monumen Simpang Lima Gumul di dirikan atas dasar kemajuan ekonomi masyarakat, Museum L’Arc de Triomphe didirikan atas dasar penghormatan terhadap pahlawan yang bertempur dalam perang revolusi Perancis dan pertempuran Napoleon.


Pada bagian luar dinding bangunan terdapat beberapa gambar (Relief). Relief tersebut merupakan gambaran masyarakat Kediri pada jaman dahulu.Di sudut bangunan terdapat sebuah arca yang cukup besar, yaitu arca Ganesha. Bagi umat hindu, Ganesha adalah dewa penolak bala, dewa pelindung, dewa pengetahuan dan kecerdasan.


Ada satu lagi yang unik dari wisata ini, yaitu terowongan bawah tanah. Ketika berbicara terowongan mungkin bayangan anda adalah sebuah tempat yang gelap, di dalam tanah, angker, dll. Kenyataan nya adalah sebaliknya, terowongan di bawah tanah ini sangat terang benderang, terutama pada saat malam hari. Ketika anda masuk ke dalam terowongan, anda akan merasa seolah olah anda berada di sebuah stasiun kereta api di Jepang, sangat terang dan megah.Wisatawan yang berkunjung ke Monumen ini dapat memarkirkan kendaraan nya di tempat yang telah disediakan, tidak jauh dari lokasi monumen. Dari tempat parkir menuju lokasi monumen, wisatawan dapat berjalan melintasi terowongan bawah tanah.


Biaya Parkir Kendaraan Rp. 2.000
Saat yang tepat untuk berkunjung ke wisata ini adalah pada malam hari. Selain suasana nya yang dingin, pada malam hari monumen ini tampak lebih “glamor” yang dikarenakan lampu lampu yang memenuhi sisi bangunan.

Sudah pernah kesini? Jika belum, ajak keluarga maupun kerabat untuk berkunjung. Jangan lupa bawa kamera ya. Ohyaaa gaes, udah dulu yaaa ceritaku mengenai Monumen Simpang Lima Gumul. Tunggu ceritaku traveler selanjutnya ya gaes, dadaaaaaaaaaaa.....

0 komentar

Posting Komentar